Tampilkan postingan dengan label Jenis Jenis Ikan. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Jenis Jenis Ikan. Tampilkan semua postingan

Tenggiri


Ikan ini bermulut besar, dan taring di bagian bawah dan atas mulutnya terlihat lebih tajam daripada taring ikan mackerel Spanyol.

Tubuhnya tertutupi oleh sisik kecil dan tipis, punggungnya berwarna hijau-kebiruan, sisik berwarna perak, dengan pola garis-garis berwarna biru gelap, warnanya akan semakin pudar ketika mati.


Tenggiri laki, tenggiri fajar, atau wahoo (Acanthocybium solandri) adalah ikan dari suku Scombridae yang ditemukan di lautan tropis dan subtropis.

Karena kecepatan dan kualitas dagingnya yang tinggi membuat ikan ini dijadikan hadiah permainan memancing.

Di Hawaii, ikan ini dikenal sebagai ono, sedangkan di Karibia dan Amerika Tengah ikan ini dipanggil peto.

Kakap


Ikan Kakap (English:Red Snaper Latin:Lutjanu / family Lutjanidae), Ikan kakap banyak jenisnya, tetapi yang umum biasa kita kenal adalah Ikan Kakap Merah (Red Snaper) karena berwarna merah,bentuk badan bulat pipih memanjang dengan sirip dipunggung, dibawah perut dan dengan anunya (anal) terdapat sirip anal.

Ikan kakap punya gigi yang kuat untuk merobek mangsanya, maka jangan heran jika senar pancing sering putus jika tersambar ikan kakap ini. Ikan ini selalu berkelompok dan hidup bersembunyi di karang-karang, tandes maupun rumpon dan selalu memposisikan di arus tepat dimuka arus saat makan.

Jika ada makanan hanyut ikan ini langsung menyergapnya dengan cara di hisap dengan mulut lebarnya, Saat menunggu makanan biasanya Ikan paling besar berada di posisi terdepan sedangkan yang ukuran lebih kecil berada dibelakangnya.

Ikan kakap merah merupakan ikan dasar yang selalu berkelompok menempati karang, tandes atau rumpon. Ikan kakap merah yang mempunyai nama inggris red snapper hampir bisa ditemui semua lokasi di Indonesia bahkan di dunia. Ikan yang biasanya memiliki nama latin depannya Lutjanus termasuk dalam family Lutjanidae. Soal jenisnya kakap sendiri ada banyak macam spesiesnya, namun pada rubrik ini kami hanya membahas spesies kakap pada umumnya. Lantaran warna ikan ini merah, orang-orangpun menyebutnya dengan nama kakap merah.

Ikan Kakap merupakan ikan dasar yang selalu berkelompok menempati karang, tandes atau rumpon. Bentuk tubuhnynya bulat pipih memanjang dengan mempunyai sirip di bagian punggung. Di bawah perut juga terdapat sirip. Di bagian dekat anal juga terdapat sirip analnya.

Sebagai penguasa karang, ikan kakap dilengkapi dengan gigi untuk mengkoyak mangsanya. Ikan ini biasanya bersembunyi di balik karang atau rumpon dan mengambil lokasi tepat di muka arus. Ketika ada makanan apa saja yang hanyut langsung disergapnya untuk mengisi perutnya.

Ikan-ikan yang paling besar di kawasannya selalu berada paling depan untuk memburu makanan, sedangkan yang ukuran sedang memilih 'sisa-sisa' setelah yang besar puas makan.

Berikut ini adalah beberapa Jenis dari Ikan Kakap:

IKAN KAKAP MERAH
NAMA LAIN: Red Snapper, North American, Genuine Red, Pargo Colorado
JENIS: Lutjanus Campechanus
UKURAN: Rata-rata 4-10 kg, dapat mencapai 20 kg lebih
REKOR DUNIA: 50 pounds
KARAKTER: Ikan petarung yang gigih dengan menggunakan kekuatannya, taktik dengan menggoyangkan kepalanya daripada berenang terus menerus.

IKAN KAKAP DOMBA
NAMA LAIN: Mutton Snapper, Muttonfish, Reef King, Pargo
JENIS: Lutjanus Analis
UKURAN: Rata-rata 2,5-7,5 kg, dapat mencapai 15 kg lebih
REKOR DUNIA: 28 pounds
KARAKTER: Jenis ikan ini merupakan petarung yang kuat dikedalam-an, dan dapat menampilkan pesonanya di tempat dangkal atau melarikan diri dipermukaan, lalu turun dengan terus menerus untuk kemudian bertahan dengan memanfaatkan kekuatan dan sisi lebar tubuhnya.


IKAN KAKAP ANJING
NAMA LAIN: Dog Snapper, Yellow Snapper, Jocu
JENIS: Lutjanus Jocu
UKURAN: Rata-rata 1-7,5 kg, dapat mencapai 15 kg lebih
REKOR DUNIA: 24 pounds
KARAKTER: Petarung yang kuat.

IKAN KAKAP BATU
NAMA LAIN: Gray Snapper, Mangrove Snapper, Black Snapper, Mango, Caballerote
JENIS: Lutjanus Griseus
UKURAN: Rata-rata 1-3 kg, dapat mencapai 10 kg lebih
REKOR DUNIA: 17 pounds
KARAKTER: Ketika terpancing, Kakap Batu akan melarikan diri dengan cepat, lalu melakukan pertarungan yang hebat hingga ke sisi perahu.


IKAN KAKAP SUTERA
NAMA LAIN: Silk Snapper, Yelloweye
JENIS: Lutjanus Vivanus
UKURAN: Rata-rata 1,5-2,5 kg, berat maximum tidak diketahui
REKOR DUNIA: 18 pounds
KARAKTER: Tidak ada pertarungan yang dapat diharapkan, berkat kedalaman laut dan piranti yang tidak sesuai yang biasanya digunakan.

IKAN KAKAP RATU
NAMA LAIN: Queen Snapper
JENIS: Etelis Oculatus
UKURAN: Rata-rata 1,5-2,5 kg, berat maximum tidak diketahui
REKOR DUNIA: 11 pounds
KARAKTER: Tidak ada pertarungan yang dapat diharapkan, berkat kedalaman laut dan piranti yang tidak sesuai yang biasanya digunakan.



IKAN KAKAP SIRIP HITAM
NAMA LAIN: Black Snapper, Blackspot, Bahamas Red Snapper
JENIS: Lutjanus Buccanella
UKURAN: Rata-rata 1,5-2 kg, dapat mencapai 5 kg
REKOR DUNIA: 7 pounds
KARAKTER: Petarung yang kuat seperti jensi Kakap lainnya.

IKAN KAKAP VERMILLION
NAMA LAIN: Vermillion Snapper, Beeliner, Mingo, Cajon
JENIS: Rhomboplites Aurorubens
UKURAN: Rata-rata dibawah 0,5 kg, bisa mencapai 2,5 kg
REKOR DUNIA: 7 pounds
KARAKTER: Bukan gamefish. Kebanyakan terpancing oleh piranti besar pada kedalaman dan bukan merupakan kombinasi yang imbang untuk ikan laut sekecil ini.


IKAN KAKAP EKOR KUNING
NAMA LAIN: Yellowtail Snapper, Flag, Tail, Rabirubia
JENIS: Ocyurus Chrysurus
UKURAN: Rata-rata 0,5-1,5 kg, dapat mencapai 4 kg
REKOR DUNIA: 8 pounds
KARAKTER: Petarung yang seru untuk kelas piranti yang berimbang dengan berat ikan, dan merupakan yang terbaik diantara ikan-ikan karang lainnya. Karena kebanyakan terpancing dekat permukaan, jenis ini biasanya akan melarikan diri dengan kuatnya. Ekor Kuning sangat ahli dalam hal memutuskan tali pancing pada pinggir tebing karang, atau pada karang yang menjulang tinggi.


Lele



Lele atau ikan keli, adalah sejenis ikan yang hidup di air tawar. Lele mudah dikenali karena tubuhnya yang licin, agak pipih memanjang, serta memiliki "kumis" yang panjang, yang mencuat dari sekitar bagian mulutnya.

Warnanya abu-abu kehitaman dengan tulang kepala yang keras. Ikan-ikan marga Clarias dikenali dari tubuhnya yang licin memanjang tak bersisik, dengan sirip punggung dan sirip anus yang juga panjang, yang kadang-kadang menyatu dengan sirip ekor, menjadikannya nampak seperti sidat yang pendek.

Kepalanya keras menulang di bagian atas, dengan mata yang kecil dan mulut lebar yang terletak di ujung moncong, dilengkapi dengan empat pasang sungut peraba (barbels) yang amat berguna untuk bergerak di air yang gelap.

Lele tidak pernah ditemukan di air payau atau air asin, kecuali lele laut yang tergolong ke dalam marga dan suku yang berbeda (Ariidae). Habitatnya di sungai dengan arus air yang perlahan, rawa, telaga, waduk, sawah yang tergenang air. Bahkan ikan lele bisa hidup pada air yang tercemar, misalkan di got-got dan selokan pembuangan.

Lele juga memiliki alat pernafasan tambahan berupa modifikasi dari busur insangnya. Terdapat sepasang patil, yakni duri tulang yang tajam, pada sirip-sirip dadanya.

Ikan lele bersifat nokturnal, yaitu aktif bergerak mencari makanan pada malam hari. Pada siang hari, ikan lele berdiam diri dan berlindung di tempat-tempat gelap. Di alam, ikan lele memijah pada musim penghujan.

Banyak jenis lele yang merupakan ikan konsumsi yang disukai orang. Sebagian jenis lele telah dibiakkan orang, namun kebanyakan spesiesnya ditangkap dari populasi liar di alam. Lele dumbo yang populer sebagai ikan ternak, sebetulnya adalah jenis asing yang didatangkan (diintroduksi) dari Afrika.


Lele dikembangbiakkan di Indonesia untuk konsumsi dan juga untuk menjaga kualitas air yang tercemar. Seringkali lele ditaruh di tempat-tempat yang tercemar karena bisa menghilangkan kotoran-kotoran.

Lele yang ditaruh di tempat-tempat yang kotor harus diberok terlebih dahulu sebelum siap untuk dikonsumsi. Diberok itu ialah maksudnya dipelihara pada air yang mengalir selama beberapa hari dengan maksud untuk membersihkannya.

Kadangkala lele juga ditaruh di sawah karena memakan hama-hama yang berada di sawah. Lele sering pula ditaruh di kolam-kolam atau tempat-tempat air tergenang lainnya untuk menanggulangi tumbuhnya jentik-jentik nyamuk.

Lele adalah ikan budidaya air tawar yang sangat populer. Produksi budidaya meningkat tajam tiap tahun, selama lima tahun terakhir, antara lain karena luasnya pasar bagi lele. Lele disukai konsumen karena berdaging lunak, sedikit tulang, tidak berduri, dan murah. Dari sisi budidaya, lele relatif tidak memerlukan banyak perawatan dan memiliki masa tunggu panen yang singkat.

Dagingnya tebal, putih, dan banyak. Lele sering digoreng kering atau dibakar. Dagingnya kering, sehingga cocok jika diolah menjadi masakan kering, berbeda dengan Patin yang terlihat sekilas bentuknya sangat mirip dengan lele. Patin tidak bisa digoreng kering, karena kandungan lemaknya lebih banyak dibandingkan dengan semua ikan air tawar.

Patin


Patin adalah sekelompok ikan berkumis (Siluriformes) yang termasuk dalam genus Pangasius, famili Pangasiidae. Nama "patin" juga disematkan pada salah satu anggotanya, P. nasutus. Sering disebut Catfish, karena kumisnya.

Kelompok hewan ini banyak yang bernilai ekonomi, seperti patin dan patin siam (P. hypophthalmus syn. P. sutchi, atau beberapa pustaka menyebutnya jambal siam). Beberapa anggotanya yang hidup di Sungai Mekong dikenal berukuran sangat besar, mencapai panjang dua meter lebih.


Dagingnya tebal, putih, dan berlemak. Warnanya bergradasi dari hitam ke abu-abu. Tubuhnya besar, padat, dan tidak bersisik. Sekilas bentuknya terlihat seperti Lele. Dipasaran sering dijual dalam keadaan hidup. Ikan ini bila digoreng tidak bisa kering, karena kandungan lemaknya lebih tinggi dibandingkan jenis ikan tawar lainnya. Patin sangat cocok bila diolah menjadi Soup. Berbeda dengan Lele yang dapat digoreng kering, karena kadar lemaknya jauh lebih rendah.

Berat patin juga bisa mencapai 43 kg seperti yang ditangkap oleh nelayan di Sungai Musi. Diperkirakan umur patin dengan bobot 43 kg tersebut mencapai 8 tahun. Luar biasa bukan, panjang dan bobotnya sebanding dengan seorang anak berumur 5 tahun.

Adalah Pudin (40) bersama rekannya, Iwan dan Abas, warga Lr Pasundan Laut Kalidoni yang menangkap ikan raksasa itu. Ketiganya nelayan yang biasa mencari ikan di Sungai Musi dekat Polairud Polda Sumsel, Sungai Lais.

Mujair


Mujair adalah sejenis ikan konsumsi air tawar. Penyebaran alami ikan ini adalah perairan Afrika dan di Indonesia pertama kali ditemukan oleh Pak Mujair di muara Sungai Serang pantai selatan Blitar, Jawa Timur pada tahun 1939. Meski masih menjadi misteri, bagaimana ikan itu bisa sampai ke muara terpencil di selatan Blitar, tak urung ikan tersebut dinamai ‘mujair’ untuk mengenang sang penemu.

Bentuknya mirip dengan Gurami, tetapi sedikit lebih kecil. Sisiknya kasar dengan sirip bertulang dan tajam. Tulangnya besar-besar dan kokoh, tetapi dagingnya lembut, gurih dan sedikit manis.

Ikan mujair mempunyai toleransi yang besar terhadap kadar garam (salinitas), sehingga dapat hidup di air payau. Jenis ikan ini memiliki kecepatan pertumbuhan yang relatif cepat, tetapi setelah dewasa kecepatannya ini akan menurun.

Nama ilmiahnya adalah Oreochromis mossambicus, dan dalam bahasa Inggris dikenal sebagai Mozambique tilapia, atau kadang-kadang secara tidak tepat disebut "Java tilapia".

Mujair juga sangat peridi. Ikan ini mulai berbiak pada umur sekitar 3 bulan, dan setelah itu dapat berbiak setiap 1½ bulan sekali. Setiap kalinya, puluhan butir telur yang telah dibuahi akan ‘dierami’ dalam mulut induk betina, yang memerlukan waktu sekitar seminggu hingga menetas.

Hingga beberapa hari setelahnya pun mulut ini tetap menjadi tempat perlindungan anak-anak ikan yang masih kecil, sampai anak-anak ini disapih induknya.

Dengan demikian dalam waktu beberapa bulan saja, populasi ikan ini dapat meningkat sangat pesat. Apalagi mujair cukup mudah beradaptasi dengan aneka lingkungan perairan dan kondisi ketersediaan makanan.

Tidak mengherankan apabila ikan ini dianggap invasif dan menimbulkan berbagai masalah baru di perairan yang didatanginya, seperti halnya di Singapura, dan di California Selatan, Amerika Serikat. Tidak luput pula adalah berbagai waduk dan danau-danau di Indonesia yang 'ditanami' ikan ini, seperti misalnya Danau Lindu di Sulawesi Tengah.



Anak-anak mujair dapat pula dijadikan sarana terapi. Terapinya dengan cara memasukkan kaki kedalam kolam yang penuh dengan anak-anak mujair. Anak-anak mujair tersebut nantinya akan menggigit-gigit kaki, yang berguna untuk memperlancar peredaran darah.

Disamping itu juga terapi dengan gigitan anak-anak mujair akan melepaskan kulit mati di telapak kaki dan disela jari-jari kaki.

Gurami



Gurami (Osphronemus goramy) adalah sejenis ikan air tawar yang populer dan disukai sebagai ikan konsumsi di Asia Tenggara dan Asia Selatan. Di samping itu, di negara-negara lainnya gurami juga sering dipelihara dalam akuarium.

Badannya pipih, agak lebar dengan sisik yang rapat dan besar-besar. Sosoknya mirip dengan Mujair, tetapi memiliki sepasang belalai dibawah mulutnya.


Umumnya dikenal dengan nama gurami, ikan ini juga memiliki beberapa sebutan lokal seperti gurame; grameh ; kalui ; ikan kali , dan lain-lain.

Dagingnya tebal dan gurih. Konon kabarnya, karena rasanya yang terkenal gurih Gurami dijuluki primadona ikan air tawar. Pengolahan ikan gurami adalah sangat cocok jika digoreng (bisa sampai garing) baru dicampur dengan bumbu lain. Dipasaran sering dijual dalam kondisi hidup.

Bandeng


Bandeng (Chanos chanos Forsskål) adalah ikan pangan populer di Asia Tenggara. Ikan ini merupakan satu-satunya spesies yang masih ada dalam familia Chanidae (bersama enam genus tambahan dilaporkan pernah ada namun sudah punah). Dalam bahasa Bugis dan Makassar dikenal sebagai ikan bolu, dan dalam bahasa Inggris milkfish)

Ikan yang muda dan baru menetas hidup di laut selama 2–3 minggu, lalu berpindah ke rawa-rawa bakau berair payau, dan kadangkala danau-danau berair asin. Mereka hidup di Samudera Hindia dan Samudera Pasifik dan cenderung berkawanan di sekitar pesisir dan pulau-pulau dengan terumbu koral. Bandeng baru kembali ke laut kalau sudah dewasa dan bisa berkembang biak.

Ikan muda (disebut nener [ IPA: nənər ]) dikumpulkan orang dari sungai-sungai dan dibesarkan di tambak-tambak. Di sana mereka bisa diberi makanan apa saja dan tumbuh dengan cepat. Setelah cukup besar (biasanya sekitar 25-30 cm) bandeng dijual segar atau beku.

Bentuknya langsing memanjang, dengan sisik keperakn yang rapat di badannya. Dagingnya lembut, gurih, dan memiliki banyak duri halus.Bandeng diolah dengan cara digoreng, dibakar, dikukus, dipindang, atau diasap.